Rabu, 29 Juli 2015

Cara mengantisipasi penipuan didalam bisnis

Hampir semua pebisnis mengalami tertipu didalam transaksinya mungkin jumlahnya saja yang berbeda-beda atau bisa jadi mengalami juga tagihan macet ( bed debt ) sehingga bagi perusahaan-perusahaan mikro atau perusahaan UMKM kejadian itu sangat merugikan bahkan tidak sedikit yang tertipu langsung bangkrut karena modalnya memang sangat minim.

Memang peristiwa ini merupakan bagian dari resiko bisnis tapi jangan diartikan bahwa resiko itu seolah-olah selalu harus terjadi sehingga menakutkan para pebisnis pemula, sebenarnya banyak resiko bisnis yang pada dasarnya "merugikan" jika semua itu terjadi.

Didalam bahasan ini penulis akan membahas salah satu saja dari sekian banyak resiko itu yaitu khusus mengenai penipuan mulai dari tanda-tanda orang akan menipu didalam transaksi bisnia anda sampai cara-cara menipu yang umum terjadi didalam bisnis.

Baiklah, dibawah ini adalah kejadian nyata yang biasa dilakukan penipu diawal transaksi :

a.Pembeli baru :

1.Seseorang mau menipu tetapi bukan pelanggan yang sudah lama bertransaksi dengan kita, biasanya dia telpon atau datang langsung ke kantor kita umumnya berdua atau lebih, penampilannya lebih rapi dari pedagang pada umumnya.
2.Berbicara sangat lancar, pura-pura mengenal kita dari banyak informasi, banyak bertanya tentang proses bisnis kita, banyak memuji tentang keberhasilan kita, banyak memuji keberhasilannya dalan bisnis dia sendiri, dalam pembicaraan saling bergiliran dengan temannya seolah olah harus menyetujuai pernyataannya.
3.Pembelian yang sangat berani dalam jumlah besar padahal Outletnya belum pernah dikenal oleh kita, biasanya tidak mempermasalahkan harga walaupun harga tinggi tetap order dalam jumlah besar.
5.Cara pengiriman dia menunjuk lokasi yang tidak umum sebagai tempat bisnis, misalnya minta dikirim kerumah, dikirim ke kantor, dikirim ke tempat beberapa titik, pada saat pengiriman dikawal oleh dia sendiri mengikuti team delivery kita, dan sejenisnya.
6.Pembayaran berani membayar tunai pada saat barang diterima di lokasi yang ditujunya, misalnya  pengiriman sampai di salah satu rumah, kemudian barang minta diturunkan di depan rumah itu setengahnya atau disisakan sedikit saja, kemudian dia bilang yang sisanya itu dikirim ke tempat lain sekalian nanti dibayar disana, dia ikut mengawal kemudian sudah agak jauh dia pura pura terkena macet nyalip-nyalip mendahului dan KABUR, menghilang.
6.Sipengirim mencari-cari alamat yang ditunjukkan sebelumnya dan tidak ketemu akhirnya sipengirim balik lagi kerumah yang tadi menurunkan barang sebagian, ternyata barang itu sudah hilang juga mungkin sipenipu sudah menyiapkan team pengangkut pada saat si pengirim mencari alamat yang lain.
7.Si pengirim termenung, menyesali barangnya hilang tanpa mendapat bayarannya, hanya sisa barang saja sedikit dimobilnya.

B.Penipu adalah Pelanggan yang sudah berkali-kali bertransaksi.
1.Sicalon penipu berpura-pura jujur, benar-benar bertransaksi tunai untuk sejumlah pembelian tertentu sampai berkali - kali, biasanya dalam satu bulan terjadi antara 5-10 transaksi dengan membayar tunai, dikirim ke sebuah tempat yang terlihat bonafid berbentuk kantor, biasanya beralasan untuk di eksport, biasanya sangat baik memberi sesuatu kepara pengirimnya, diberi uang, diberi makanan, minum atau jajanan lainnya, begitu juga kepada orang-orang dikantor kita, admin, salesman, satpam, kadang kadang dibawakan makanan dari luar atau diberi uang tip, dll.
2.Berlaga bos, memakai mobil mahal, sering datang ke kantor, selalu mendekati atasan-atasan dikanor lebih akrab dan sangat sopan.
3. biasanya pada transaksi terakhir satu atau dua kali berturut-turut ordernya sangat banyak antara 10 sampai 20 kali lipatnya daris ebelumnya dan mulai membujuk atasan kita agar bisa membayar dengan giro bilyet misalnya minta mundur 7 hari atau tawar-menawar sampai 3 hari,dengan alasan yang sangat masuk akal didalam bisnis misalnya karena sudah terbukti transaksi sebelumnya tunai terus, lokasi alamat sudah dikenal, jumlah transaksi menjadi meningkat lebih besar, merasa sudah berlangganan lama, dll, sampai kita sipenjual merasa itu semua "layak" untuk disetujui.
4.Ternyata pada saat jatuh tempo, Giro itu "blong" tidak ada dananya.
5.Segera dilacak ke kantornya sudah terkunci rapat dan dibongkar pun sudah kosong-melompong, tertupu lagi.

C.Penipu yang benar-benar pelanggan yang sudah tahunan berlangganan.
1.Biasa berlangganan, biasa belanja sesuai rata-rata perkembangan umumnya, setelah bertahun-tahun mungkin terpepet mau bangkrut, mulai rewel minta pembayaran di pundurkan, pembayaran dicicil 2-3 kali, memperpanjang waktu jatuh tempo giro atau cek, minta barang jauh lebih banyak dari sebelumnya, sering marah-marah kepada suplayer, atau menjadi sangat baik kalau didatangi ke outletnya disuguhi makanan atau minuman, mulai banyak memuji-muji, menjual barang kita atau barang perusahaan lainnya sangat murah, dll.
2.Sering memaksa minta dikirim dalam jumlah sangat banyak dan cepat, pelanggan yang seperti ini biasanya pasang badan suatu saat gironya "blong" tidak ada dananya, dan dia mengaku bangkrut, tertipu sam orang lain dan walaupun diadukan ke polisi dia juga melawan dengan pengacaranya atau memakai preman bodyguard.
3.Apapun ceritanya kalau sudah begini tetap Tertipu dan RUGI.

Inilah contoh-contoh kebiasaan orang menipu khususnya didalam perdagangan, semoga tidak terkena kepada anda dan untuk itu tidak perlu anda mengurungkan niat untuk berbisnis tapi semuanya itu bisa diantisipasi agar tidak terjadi yaitu antara lain :

1.Selalu perhatikan tanda - tanda seperti diatas sebelum bertransaksi.
2.Jangan begitu mudah memberikan kredit atau pun tunai yang titik kirimnya mencurigakan.
3.Selalu harus menugaskan orang kepercayaan anda untuk mengontrol keadaan penerima barang, keadaan outletnya, kondisi jumlah barang yang tersedia di lokasi bisnis nya, kalau sudah sangat menurun berarti mendekati bangkrut, jangan diberikan kredit.
4.Sebelum dilakukan pengiriman harus dilakukan survey dulu apakah layak outlet tersebut sebagai tempat bisnis ?
5.Selalu secara periodik pelanggan anda harus dikontrol dan dihitung reta-rata perkembangannya secara wajar misalnya pertumbuhannya berkisar 10 s/d 20 % setiap bulan atau setiap tahun dan jika terdapat pesanan yang sangat tinggi dari biasanya wajib di bayar dimuka sebelum dikirim.
6.Jika diperlukan pada batas kredit tertentu harus ada jaminan dari banknya si pembeli dalam bentuk sertifikat bank garansi atas semua transaksi kredit nasabahnya kepada kita.

Demikian hal ini disampaikan untuk mengantisipasi para pebisnis agar tidak terjadi tertipu dan mengalami kerugian yang fatal.

Jika ada pertanyaan silahkan hubungi 081 222 474 110 atau Email mbccpgroup59@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar