Sabtu, 11 Juli 2015

Bagaimana cara memulai bisnis kecil ?

Betapa mudahnya kita bercerita tentang bisnis, dan banyak sekali artikel tentang bisnis bahkan hampir setiap hari bertemu teman, keluarga atau tetangga bertanya "bisnis apa sekarang ?" atau "bagaimana bisnismu ?" dan setelah itu berlangsunglah cerita tentang bisnis tersebut, muncullah kata-kata keluh-kesah, kata - kata lesu, sepi dan sejenisnya, bahkan tidak sedikit yang mengatakan "sebenarnya aku ingin berbisnis dan aku punya banyak ide-ide bisnis tapi bertahun-tahun ideku itu mengendap saja dikepalaku, tidak pernah terwujud."

Begitulah fakta di dalam pergaulan sehari-hari tapi bagi saya sedikit kata-kata penggalan kalimat diatas terdapat beberapa hal yang bisa dijabarkan jauh lebih luas diseputar aktifitas bisnis tersebut khususnya jika dikaitkan dengan potensi jumlah penduduk di indonesia yang sangat banyak, potensi perguruan tinggi yang terkait bisnis sangat banyak, potensi alam yang berkaitan bisnis sangat banyak, potensi luas wilayah Indonesia untuk lalulintas bisnis sangat banyak, potensi pasar ( konsumsi ) sangat banyak, potensi exsport sangat banyak, potensi investasi sangat banyak, dan berbagai pihak juga sangat banyak membahas berbagai potensi tersebut bahkan jumlah UMKM di Indonesia sudah mencapai puluhan juta titik dan seterusnya.

Nah, disini mulai ada titik ironinya,ternyata di Indonesia ini ( maaf ) "penganggurannya" pun sangat banyak sekali dan terus bertambah, bahkan UMKM yang puluhan juta itu pun sangat sulit berkembang, bertahun-tahun, belasan tahun bahkan ada yang puluhan tahun masih tetap berada pada golongan mikro bahkan tidak sedikit malah gulung tikar.


Untuk pemecahan masalah itu tentu saja bukan kuasa saya, para pimpinan terkait saat ini pasti sedang menggodog agar semua itu bisa diramu sedemikian rupa sampai terjadi dalam waktu singkat kita bisa melihat sebuah wujud baru "bangunan" bisnis UMKM Indonesia yang bisa dinikmati dan dibanggakan oleh warga Indonesia.

Satu hal, yang penulis ingin sharing dengan anda sebagai bagian yang sangat kecil dan sangat sederhana diantara putaran permasalahan bisnis tersebut diatas yaitu adalah "ternyata begitu sulitnya memulai bisnis itu" walaupun bisnis mikro sekalipun.

Benar-benar, memulai bisnis itu memang sangat sulit bukan hanya karena jumlah modalnya saja tapi ternyata banyak unsur lainnya yang saling berkaitan,

Karena itulah dalam tulisan ini penulis hanya membatasi, sementara pada sisi semangatnya dulu dan pada sesi lainnya bisa di lengkapi dari sisi pandang lainnya.

Baiklah, memulai bisnis memang tidak mudah, unsur utama yang membuat tidak mudah itu adalah "KETAKUTAN" , takut rugi, takut tidak laku, takut ditipu orang, takut di ejek, dan lain-lain, sehingga para peminat bisnis menjadi menunda-nunda, nati dulu-nanti dulu, ragu-ragu, dan akhirnya ide-ide bisnisnya terkikis dan akhirnya menguap, hilang atau dibiarkan saja membeku dikepalanya.

Penyebab ketakutan ini harus di inventarisir pada diri masing-masing karena biasanya berbeda-beda dan selanjutnya diupayakan untuk dipulihkan atau didorong menjadi berani dan mampu mengukur atau menghitung segala resiko bisnis dengan rasional bukan menjadikannya "Takut,"untuk itu si peminat bisnis pemula harus didikung atau didampingi oleh orang yang sudah paham bisnis bisa saudara, bisa orang tuanya, bisa tetangga yang sudah sukses, bisa guru bisnis, bisa praktisi bisnis yang lebih luas atau bisa minta bantuan di internet dan konsultan bisnis.

Unsur kedua yang membuat tidak mudah itu ialah "MALU", malu sama teman, malu sama keluarga lain, malu sama tetangga, malu sama pacar dan sejenisnya, keadaan ini biasanya tidak bisa di sampaikan dalam bentuk pepatah tapi harus langsung dilatih bersamaan pada bisnis aslinya atau praktek magang, atau ikut-ikutan pada proses bisnis yang sedang berjalan, dagang, produksi, salesmanship, berjualan keliling, atau yang lain sesuai bidang bisnis yang akan digelutinya, proses ini biasanya membutuhkan waktu antara 3 bulan sampai 6 bulan langsung seluruhnya dilapangan.

Unsur ketiga adalah Pemahaman detail tentang bisnis yang akan digelutinya masih mentah, belum lengkap, pandangan sempit, maka untuk pemecahan hal ini adalah membutuhkan panduan atau sekaligus pemandunya ( orang lain ) yang bisa memastikan seluruh proses bisnisnya itu bisa dilakukan, bisa diruntut dalam bentuk uraian analisa tertulis, bisa menggambarkan proyeksi kedepannya, prospeknya, resikonya dan cara menghandle resiko-resiko besar-kecil, dll.

Unsur ke empat adalah Perbandingan keberhasilan, pendapatan keuntungan, dari waktu-kewaktu, biasanya bisnis itu dipandang dari contoh yang ada sehari-hari misalnya warung kecil, seolah-olah bisnis itu akan terus kecil seperti warung itu yang sudah berpuluh tahun tetap seperti itu, atau misalnya seperti tukang kue keliling yang selamanya tetap berkeliling seperti itu, atau seperti nelayan yang selamanya kelaut tapi tetap saja begitu, untuk mengobati pandangan itu pembandingnya harus mulai dipindahkan ke bisnis-bisnis yang berhasil merayap dari kecil, berkembang dan berhasil besar, biasanya yang begini ini dibahas didalam seminar-seminar atau training-training yang bertopik bisnis

Unsur lannya adalah kemampuan proses tekhnis lebih mengandalkan orang lain, tidak bisa melakukannya sendiri atau sudah "bergaya bos" sebelum bisnis dimulai, untuk mengatasinya diperlukan pendamping senior yang sangat mahir dan fasih antara praktek bisnis yang dimaksud dan mampu menyampaikannya kepada si pemula tersebut untuk bisa secepatnya menguasai proses bisnis tersebut, misalnya bisnis pengelasan, harus ada ahli pengelasan yang mampu melatih anda untuk segera anda bisa mengelas dengan baik dan seterusnya.

Unsur berikutnya tentu lebih banyak lagi seperti modal, cara pemasaran, kemampuan bersaing, dan seterusnya tapi untuk hal itu penulis akan mengurainya pada bagian lain agar anda dapat menyimaknya lebih mudah dan bertahap dari dasarnya dulu, sementara penulis sampaikan terimakasih dan semoga bermanfaat.

Untuk anda yang memerlukan pembahasan lebih luas dapat menghubungi HP 081 222 474 110 atau email : mbccpgroup59@yahoo.com.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar