Minggu, 12 Juli 2015

Cara membuat rute kunjungan penjualan Sales Force Team

Sales force team adalah team penjualan yang biasanya dibentuk oleh perusahaan-perusahaan distribusi atau perusahaan perdagangan atau dibentuk oleh perusahaan pabrikan berupa divisis dari team marketing.
Team penjualan tersebut berada pada divisi marketing dengan fungsi dan tugasnya adalah melakukan penjualan secara langsung membawa barangnya berkeliling sesuai rute kerja yang sudah ditentukan yang seperti ini disebut kanvas dengan memakai kendaraan mobil box atau motor  keliling atau bisa juga dengan cara take order yaitu melakukan kunjungan penjualan ke outlet-outlet tanpa membawa barangnya tapi menawarkan saja dan membawa ordernya untuk dikirim pada keesokan harinya.
Salah satu bagian dari marketing mix yang di ekspose oleh para ahli marketing adalah Placement yaitu bagaimana produsen menempatkan produknya sedekat mungkin, semudah mungkin, selengkap mungkin dan dalam keadaan segar dari jangkauan calon konsumennya sehingga produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan konsumen pada saat konsumen memerlukannya dan jika ini tercapai maka produsen dapat mengukur secara periodik rencana-rencana produksi untuk beberapa waktu kedepan dengan resiko penyimpangan yang sangat kecil artinya seluruh potensi pasar dapat dipetakan dengan lebih jelas dan wajar.
Berkaitan dengan sales force team tersebut diatas dengan tujuan perusahaan berupa placement produk tadi maka dalam rangka mendekatkan produk tersebut harus ditata sedemikian rupa agar para pelaksananya bisa datang atau bisa menempatkan produk tersebut secara teratur, effective dan efficient sehingga menghasilkan kualitas penyajian secara optimal dan dengan demikian siklus bisnis bisa berjalan secara terus-menerus dan siklus belanja konsumen dapat terpenuhi secara terus menerus juga.

Unsur keteraturan ini diwujudkan didalam prakteknya berupa urutan rute kunjungan didalam bagian-bagian area tertentu disesuaikan dengan kemampuan optimal satu team didalam jam kerja normal setiap hari, setiap minggu dan setiap bulannya.

Cara membentuk rute kunjungan team penjualan :

1.Tntukan besarnya area distributor, misalnya KOTA Bandung.
2.Beli Peta Kota Bandung.
3.Kumpulkan semua team penjualan dan Koordinatornya / Supervisor.
4.Mulailah Gambar peta tersebut didiskusikan dan diberikan garis batas pembagian peta tersebut sejumlah team sales yang dibutuhkan, misalnya menjadi 8 bagian karena salesman nya akan disediakan 8 orang..
5.Kemudian saleaman yang dimaksud ditugaskan datang ke daerah yang sudah di blok untuk mereka masing-masing untuk mendata nama-nama jalan dan nama-nama outlet yang terdapat di rayon tersebut disertai catatan situasi lalulintas kendaraan dan rambu-rambu nya, misalnya jalur searah, dilarang parkir, dilarang berhenti, dilaran masuk untuk meobil box, arus padat, dan sejenisnya.
6.Data tersebut didiskusikan lagi dan dibuat urutan outlet didalam satu jalan atau sayap jalan terdekat disesuaikan denga arus lalulintas dan tanda-tanda rambu tersebut kemudian dipetakan ( dibuat Mapping ) sampai sejumlah 30 atau 35 outlet untuk dikunjungi dalam satu hari ( inilah yang disebut satu rute ).
7.Setelah jadi satu rute tersebut berbentuk mapping setiap titik outlet pada rute tetsebut ditandai berbentuk kotak kecil dan pada kotak tersebut diberi angka 1 sampai 35 untuk menunjukkan urutan darimana awal masuk sampai akhir pulang hal ini untuk menuntun dan mengarahkan sales team agar disiplin dan teratur secara terus -menerus pola kunjungannya seperti itu.
8.Dibuatlah daftar urutan Nama-nama outlet tersebut berdasarkan urutan nomor pada peta kemudian diberikan kolom Jam Kunjungan pada setiap nama oullet tersebut,misalnya Outlet A harus dikunjungi jam 8.30, outlet B dikunjungi jam 9.10, dan seterusnya sampai outlet yang ke 35.
9.Pada kolom berikutnya, diisi target selling in ( order size ) yang diharapkan sesuai potensi penjualan outlet tersebut untuk setiap kunjungan, misalnya kunjungannya setiap hari senin atau seminggu sekali,targetnya 20 karton, menetapkan angka 20 karton dihitung dari perbandingan produk kita dengan produk kompetitor utama atau kalau sudah punya data penjualan outlet tersebut lebih baik memakai data rata-rata pembelian produk kita dalam periode minimal 6 minggu.
10.Daftar outlet tersebut kemudian diposting ke program komputer secara online dan sincronisasi dengan program reporting lainnya sehingga seluruh data pada akhirnya akan bisa diikuti secara online beserta rekapan-rekapan harian, minguan, bulanan dan tahunan.
11.Dibuat seperti ini untuk seluruh sales team dan jika asumsi kunjungannya satu kali  dalam satu minggu maka setiap salesman akan mempunyai 6 rute.
12.Setelah semuanya jadi berbentuk rute seperti diatas maka peta asli kota bandung tersebut diberikan garis dan diwarnai berbeda-beda biasanya memakai satabilo sebagi satu blok atau satu rayon sales team.
13.Setelah semuanya selesai dibuatlah juklak atau SOP sebagai prosedur baku untuk setiap salesman bagaimana cara memenuhi tugas untuk mengunjungi setiap rute tersebut sehingga dapat diukur berapa omset yang akan didapat pada setiap periode.

Demikianlah langkah-langkah cara membuat rute ini sehingga perusahaan-perusahaan distributor akan lebih effective dan effisien didalam proses kerjanya, semoga bermanfaat, apabila dirasakan perlu pembahasan lebih detail silahkan hubungi melalui HP 081 222 474 110 atau Email : mbccpgroup59@yahoo.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar