Selasa, 04 Agustus 2015

Bagaimana cara memahami pesaing bisnis.

Pebisnis UMKM, salah satu kelemahannya adalah tidak mampu bersaing.
Bagaimana caranya supaya menjadi mampu bersaing ?
1. Cara yang paling ideal  adalah pemerintah menerjunkan para ahli promosi dan merancang system serta dananya khusus untuk mempromosikan "produk / jasa seluruh UMKM" secara serempak, terus-menerus dan berlaku sekaligus untuk seluruh UMKM jenis apapun dan pelaksanaannya benar-benar dipantau/dikontrol oleh team yang sangat kompeten dan sangat disiplin memantau setiap detilnya agar terhindar dari penyimpangan-penyimpangan keuangan.
2.Jika point satu "tidak bisa dilakukan" dengan berbagai alasan apapun maka harus dilakukan cara lain yang prinsip pelaksanaanya sama tetapi sumber dana dan pelaksananya harus dilakukan oleh pihak lain ( swasta atau kelompok ) tertentu yang mampu dan kompeten untuk melakukan hal-hal seperti diatas.
3.Alternatif ketiga, jika kedua point diatas masih juga dengan berbagai alasan tetap tidak bisa dilakukan maka Seluruh UMKM atau sebanyak mungkin UMKM jenis apapun harus bergabung dan beriuran dengan aturan dan mekanisnme tertentu secara profesional, disiplin dan kontrol yang sangat ketat disertai SOP yang sangat jelas, juklak dan juknis yang juga detil dan sangat jelas maka harus bisa melakukan sendiri dengan kelompok sendiri program promosi / periklanan yang paling sesuai, besar, berlaku masal, ditujukan untuk konsumen, bisa mencakup semua jenis bisnis atau produk UMKM dan dengan kekuatan bersama-sama sekaligus dan terus menerus.

Sebelum melangkah ke materi promosinya dalam hal ini penulis akan membahas dasarnya dulu bagaimana caranya pebisnis memandang dan memahami "pesaingnya" agar didalam menyiapkan rencana, system dan  pelurunya untuk menggempur atau peling tidak bisa mengimbangi pesaing tersebut benar-benar mendapat hasil yang memuaskan atau berhasil melipatgandakan penjualan para pebisnis UMKM tersebut secara nyata dan terjadi sesuai target yang ditetapkan, bukan untuk gagal dan bukan untuk menyiapkan cerita berangkai dengan alasan-alasan untuk menutupi kegagalannya.

Baiklah kita mulai, yang disebut pesaing adalah produk atau jasa bisnis yang sama persis atau mirip atau setara yang sudah ada sebelum produk/jasa bisnis kita ada atau yang muncul setelah produk/jasa bisnis kita ada lebih dahulu.

Keberadaan pesaing sebaiknya dipandang sebagai "lawan" bertanding atau sparing partner dan kerenanya seluruh kemampuan, keahian dan perangkat  bisnis kita diarahkan atau dikosentrasikan lebih tajam, lebih jeli, lebih fokus, lebih berani, lebih inovative dan lebih kreatif untuk menghadapinya, artinya dengan munculnya pesainglah segala kekuatan kita menjadi terpicu dan bangkit jauh lebih besar dibandingkan pada saat tanpa pesaing.

Contoh :

1.Seseorang akan memulai sebuah bisnis dibenaknya berputar memilih produk atau jasa apa yang belum ada atau tidak ada atau tidak akan ada pesaingnya atau suatu saat didepan tidak akan ditiru ?

2.Di sebuah pasar atau di sebuah mall, atau disebuah kawasan di sediakan 1000 kios kosong dan diisilah oleh 1000 orang yang masing-masing sudah menyiapkan secara bebas apapun jenis bisnisnya ternyata pada saatnya dibuka semuanya kaget ternyata puluhan atau ratusan kios berisi produk / jasa bisnis yang sama berjalanlah mall itu hari demi hari, ternyata semua kios itu mendapatkan hasil penjualan dan terus-menerus semakin ramai.

3.Contoh ketiga adalah sebuah pabrik sabun memproduksi satu merek sabun "X" sebelumnya tidak ada sabun yang sejanis merek apapun kemudian sukses menjadi perusahaan besar setelah bertahun-tahun berjalan muncullah sabun yang sama dengan merek yang lain "A," si merek "X" mulai dar bosnya sampai parangkat paling bawah kalangkabut, kaget dan ketakutan jangan-jangan perusahaannya bakal kalah digempur sabun merek "A", berjalanlah beberapa bulan benar-benar penjualan sabunnya menurun, ini tanda-tanda kekalahan, bosnya semakin panik, segera seluruh pimpinan terkait dikumpulkan "keluarkan segala ide kalian" untuk meladeni promosinya si sabun "A"
bermunculanlah berbagai ide mereka dan akhirnya mengerucut dipilihlah dengan sangat cepat si bos bertindak  "OK" jalankan...!

Jalanlah perlawanan itu, dan bulan-demi bulan omsetnya naik lagi, naik terus dan akhirnya jauh melewati lebih tinggi dari penjualan sebelum adanya pesaing "A" tapi tetap aneh ternyata sabun merek "A" tersebut juga  tidak mati, dia pun tetap merangkak, tetap naik, bahkan hampir seimbang dengan merek "X" kemudian bosnya berkata " berarti sejak dulu kita terlena tidak mampu menggali potensi yang sebenarnya sudah ada sejak dulu padahal dulu kita tidak punya pesaing, nyatanya hari ini kedua jenis sabun tersebuat berjalan denga sama besar."

4.Contoh lain adalah di sebuah kota terdapat 1 Supermarket yang terkenal dan sangat besar, semua warung disekitarnya kaget dan protes, setahun kemudian muncul lagi 5 buah supermarket besar disekitarnya, berikutnya muncul lagi minimarket puluhan titik, beberapa tahun kemudian muncul lagi minimarket dimana-mana, beberapa tahun kemudian muncul lagi minimarkat dengan nama yang berbeda persis disampingnya setiap titik yang sudah ada sebelumnya atau bahkan dihadapanya terus-menerus dimanapun minimarket perama itu membuka outletnya maka si pengikut juga membuka outletnya disekitarnya sampai kedua minimarket tersebut jumlah outletnya hampir sama banyak dan hebatnya ternyata ribuan outlet kedua nama itu "dua-duanya laku."

Nah,seperti itulah cara memperlakukan "pesaing" dan memahami apa "keunggulannya"dan apa "kelemahannya" begitu juga produk kita "apa keunggulan produk kita dan apa kelemahan produk kita kemudian segeralah "berani bertindak" apa saja yang paling tepat untuk menandinginya.

Harus sejujur-jujurnya memandang atau meneliti kelemahan produk kita sampai benar-benar dapat diperbaiki dengan sangat cepat misalnya antara lain cara promosinya, cara penyebarannya, cara penjualannya, kualitas produknya, kemasannya, harganya, itemnya, servicenya, potensi konsumennya dan sejenisnya.

jika masih diperlukan penjelasan silahkan hubungi HP 081 222 474 110 atau Email : mbccpgroup59@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar